Dilansirdari Encyclopedia Britannica, berikut yang bukan merupakan tugas dari komisi yudisial adalah mengadili pidana tingkat banding. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pihak yang memiliki wewenang untuk memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa tata usaha angkatan bersenjata yang telah diputuskan pada tingkat 2 Berikut ini yang bukan merupakan perbedaan koperasi yang ada di sekolah dengan badan usaha lainnya yaitu a. sifat kehidupan koperasi adalah kekeluargaan b. kegiatan usaha koperasi dari anggota untuk anggota c. modal koperasi sekolah didapatkan dari anggota d. keuntungan atau laba usaha koperasi di bagi secara adil kepada para anggota Q 1. Berikut ini yang bukan merupakan wewenang Rapat Anggota adalah . answer choices. menetapkan anggaran dasar koperasi. memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi. menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi manjemen dan usaha koperasi. mengesahkan pertanggung jawaban pengurus. Fast Money. 1 membuat keputusan secara musyawarah. Apabila musyawarah tidak tercapai, maka keputusan diperoleh berdasarkan suara terbanyak; 2 menermati pertanggung jawaban pengurus yang diajukan dalam rapat anggota 3 memberikan persetujuan atas pertanggung jawaban pengurus 4 memberikan persetujuan bila pengurus hendak mengalihkan aset kekayaan koperasi Dari uraian perihal pertanggungjawaban rapat anggota maka hal tersebut dilakukan secara bersama- sama. Berdasarkan doktrin vicarious liability Rapat Anggota bertanggungjawab terhadap perbuatan pengurus dalam hal ini Koperasi, undang-undang mengatur dan menetapkan orang yang dipandang bertanggung jawab sebagai pembuat. Rapat Anggota tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban karena Rapat Anggota bukan merupakan subyek hukum. Yang dapat dimintakan pertanggungjawaban adalah koperasi, karena koperasi merupakan subyek hukum. 2. Pengurus a. Pengertian Pengurus adalah perangkat organisasi Koperasi yang bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Koperasi untuk kepentingan dan tujuan Koperasi, serta mewakili Koperasi baik di dalam maupun di luar Koperasi. Pengurus ini dipilih dari orang perseorangan dari anggota maupun non anggota. Pengurus dipilih dan diangkat pada Rapat Anggota atas usul Pengawas. Untuk dapat menjadi pengurus haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut 1 mampu melaksanakan perbuatan hukum 2 memiliki kemampuan mengelola usaha koperasi 3 tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau komisaris atau direksi dari suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit 4 tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan koperasi, keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatan 5 memenuhi persyaratan lain yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. b. Tugas dan wewenang Pengurus Sebagai pengurus maka akan memiliki tugas dan kewajiban. Tugas dan kewajiban ini bisa dipilahkan dalam dua kategori, yaitu tugas dan kewajiban intern dalam koperasi yang dipimpinnya dan tugas ekstern di mana pengurus mewakili koperasi di keluar tugas- tugas intern. Tugas dan kewajiban pengurus secara intern adalah sebagai mana di atur dalam pasal 58 UU no 17 tahun 2012 yang dapatlah dideskripsikan sebagai berikut i. Mengelola Koperasi bersasarkan anggaran dasar ii. mendorong dan memajukan usaha anggota iii. menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi untuk diajukan kepada rapat anggota iv. menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada rapat anggota v. menyusun rencana pendidikan, pelatihan dan komunikasi koperasi untuk diajukan kepada rapat anggota vi. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib vii. menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien viii. memelihara buku daftar anggota, buku pengawas, buku daftar pengurus, buku daftar pemegang sertifikat modal koperasi dan risalah rapat anggota ix. melakukan upaya lain bagi kepentingan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota Tugas pengurus dalam kategori ekstern meliputi tugas dan kewenangan mewakili Koperasi baik di dalam maupun di luar Pengadilan, selama tidak terjadi perkara di depan Pengadilan antara Koperasi dan pengurus yang bersangkutan atau Pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Koperasi. c. Sistem Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Pengertian Struktur Organisasi – Grameds, Tahukah kamu mengapa kita membutuhkan suatu struktur organisasi? Sebab manajemen adalah tentang manusia. Fungsinya memungkinkan orang saling bekerja sama untuk kemudian dapat mencapai hasil dan memungkinkan mereka mengembangkan kekuatan serta saling melengkapi kekurangan masing-masing. Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini Pengertian Struktur OrganisasiFungsi Struktur Organisasi1. Memberi Kejelasan Tanggung Jawab2. Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing Penyusun Perusahaan3. Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-masing Hierarki4. Memberikan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara JelasJenis-jenis Struktur Organisasi pada Perusahaan1. Struktur Organisasi Fungsional Functional Structure Organization2. Struktur Organisasi Divisional Divisional Structure Organization3. Struktur Organisasi Lini4. Struktur Organisasi Lini dan Staff5. Struktur Organisasi Matriks Matrix Structure Organization6. Struktur Organisasi Komite atau ProyekContoh Jabatan Pada Struktur Organisasi1. Direksi2. Manajer3. Divisi atau Departemen4. Administrasi dan Gudang7 Saran Merancang Struktur Organisasi1. Rancang Struktur Organisasi Sesuai Dengan Visi Dan Misi2. Rancang Struktur Organisasi Setelah Merumuskan Bisnis3. Pertimbangkan Bakat Serta Talenta Pekerja4. Pertimbangkan Usia Pekerja5. Posisi/Jabatan yang Tidak Sesuai dengan Kompetensi Karyawan6. Berlakukan Self – Assessment7. Buat Struktur Organisasi Perusahaan yang RampingContoh-contoh Struktur Organisasi1. Struktur Organisasi Mahasiswa2. Struktur Organisasi Karang Taruna3. Struktur Organisasi Perusahaan / Company4. Struktur Organisasi Pemerintah / KementrianRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri TerkaitStruktur Organisasi Fungsional Cocok Untuk Perusahaan Apa?Apa kelebihan struktur organisasi fungsional?Mengapa struktur perusahaan dapat berubah? Source Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi sendiri dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan sebelumnya menempatkan orang-orang yang kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi HRD sendiri, dengan adanya struktur organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-karyawannya. Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD dalam menentukan jumlah gaji karyawan bersangkutan. Misalnya saja Jika A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan penjualan, sedangkan B sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan pemasaran, kerja sama adalah cara paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal. Setiap kekuatan berguna dalam sistem organisasi. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seseorang yang ada di dalam sebuah organisasi memiliki pengetahuan seputar struktur, perilaku, proses, dan hasil organisasi. Pelajari hal tersebut melalui buku Organisasi karya Kaswan dibawah ini. Fungsi Struktur Organisasi Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki jenjang atau garis yang bertingkat berisi komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian menggambarkan pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling terkoordinasi. Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui sebuah laporan. Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa depan. Untuk lebih memahami fungsi dari sebuah struktur di sebuah organisasi, Grameds dapat melihat contohnya pada buku Struktur Organisasi dan Misi Gereja yang bisa kamu dapatkan di Gramedia. Adapun beberapa hal yang membuat struktur organisasi dalam perusahaan kemudian menjadi sangat penting, adalah karena berbagai fungsinya, sebagai berikut 1. Memberi Kejelasan Tanggung Jawab Masing-masing anggota dalam hierarki sebuah struktur organisasi dalam perusahaan memiliki tanggung jawab tentang tugas-tugas dan segala kewajiban yang harus mereka pertanggungjawabkan pada atasannya langsung yang telah memberikan wewenang terhadapnya. Inilah pentingnya memiliki struktur organisasi perusahaan, yaitu memberikan kejelasan mengenai pelaksanaan atau pengimplementasian terhadap kewenangan yang perlu dipertanggungjawabkan oleh masing-masing anggota yang berada dalam struktur organisasi tersebut. 2. Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing Penyusun Perusahaan Seorang karyawan, yang namanya tercantum dalam hierarki struktur organisasi sebuah perusahaan, sebenarnya dapat lebih mempermudah dalam mengkoordinasikan kedudukan dan hubungannya dengan fungsi pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menghindari adanya kesalahan informasi atau komunikasi missed communication yang berdampak negatif pada bisnis Anda yang sedang berkembang, serta dapat digunakan sebagai landasan dalam menyelesaikan pekerjaan yang memerlukan komunikasi dan diskusi antar jenjang atau jabatan dalam struktur organisasi tersebut. 3. Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-masing Hierarki Dalam sebuah organisasi, sangat dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam hierarki atau jenjang struktur organisasi tersebut. Ini dibutuhkan untuk mengefektifkan jalur penyelesaian sebuah pekerjaan sehingga dapat saling memberikan keuntungan pada masing-masing anggota dalam struktur organisasi tersebut. 4. Memberikan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara Jelas Setiap tugas atau deskripsi pekerjaan yang terdapat dalam sebuah struktur organisasi dalam perusahaan tentunya akan sangat membantu semua pihak yang terkait di dalamnya. Baik itu atasan, maupun bawahannya dalam struktur organisasi tersebut. Bagi seorang atasan, setiap deskripsi pekerjaan bawahannya akan membantu mereka dalam melakukan pengawasan dan pengendalian bila ada uraian pekerjaan yang tidak sesuai. Sedangkan bagi seorang bawahan, setiap deskripsi pekerjaan yang jelas dapat membantu mereka untuk lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Jenis-jenis Struktur Organisasi pada Perusahaan Terdapat 6 jenis struktur organisasi yang dikenal dalam sebuah perusahaan, berikut ini beberapa diantaranya 1. Struktur Organisasi Fungsional Functional Structure Organization Struktur organisasi fungsional merupakan jenis struktur organisasi ini yang paling umum digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam struktur organisasi fungsional, pembagian kerjanya kemudian dilakukan berdasarkan pada fungsi masing-masing manajemen. Diantaranya Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Sumber Daya Manusia, Manajemen Produksi, dan lain-lain. Setiap karyawan yang memiliki skill dan keterampilan yang sama, akan dikelompokkan ke dalam satu unit kerja. Inilah yang menyebabkan jenis struktur organisasi ini sangat tepat diterapkan pada sebuah organisasi maupun perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk atau jasa layanan. Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah dapat menekan biaya operasional perusahaan, dan memudahkan tim manajerial untuk melakukan pengawasan dan evaluasi pada kinerja karyawan. Namun sayangnya, menerapkan jenis organisasi ini dapat berdampak pada kesulitan dalam berdiskusi dan berkomunikasi antara unit kerja yang satu dengan lainnya. Selain itu, pelatihan manajemen umum bagi karyawan juga memiliki keterbatasan. 2. Struktur Organisasi Divisional Divisional Structure Organization Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi yang melakukan pengelompokan berdasarkan pada kesamaan produk, jasa/servis/layanan, pasar, dan letak geografisnya. Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada sebuah perusahaan berskala menengah hingga perusahaan besar, karena biasa operasional yang dikeluarkan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional. Dengan menerapkan struktur organisasi divisional, berarti perusahaan Anda lebih memiliki kemudahan pengelolaan karena memecah divisi-divisi dalam perusahaan menjadi bagian yang lebih kecil. Sedangkan kelemahannya terletak pada masalah alokasi sumber daya, serta distribusi biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. 3. Struktur Organisasi Lini Jenis struktur organisasi ketiga yang akan kita bahas adalah struktur organisasi lini. Dalam struktur organisasi lini, hubungan antara atasan dengan bawahan terjadi secara langsung dan vertikal. Dimana sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan karyawan dengan jabatan terendah dalam struktur organisasi ini dihubungkan dengan garis komando atau garis wewenang. Itulah sebabnya, jenis struktur organisasi ini juga lebih dikenal dengan struktur organisasi militer. Kelebihan menggunakan struktur organisasi lini adalah kesatuan pimpinan terletak pada satu orang. Sedangkan kelemahannya adalah adanya ketergantungan pada satu orang dalam struktur hirarkinya. Jenis organisasi ini sangat tepat jika diterapkan pada organisasi kecil seperti kedai nasi, warung tegal, bengkel, maupun rukun tetangga. 4. Struktur Organisasi Lini dan Staff Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara beberapa kombinasi dari struktur organisasi lini dengan asas komando, akan tetapi tugas pimpinan dibantu oleh beberapa staff. Setiap staff pada struktur organisasi lini dan staff memiliki peran dalam memberikan saran, masukan, bantuan pikiran, ide-ide dan gagasan baru, serta data-data informasi yang dibutuhkan oleh pimpinannya. Struktur organisasi lini dan staff sangat cocok diterapkan pada perusahaan berskala kecil karena memiliki kelebihan yaitu pada tingginya disiplin moral para karyawan sesuai dengan deskripsi tugasnya masing-masing. Akan tetapi, solidaritas para karyawannya masih kurang karena banyak dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain. 5. Struktur Organisasi Matriks Matrix Structure Organization Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi yang merupakan penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan struktur organisasi divisional dengan tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama struktur organisasi proyek karena setiap karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional harus mengerjakan proyek-proyek organisasi yang dibebankan kepadanya. Penerapan jenis struktur organisasi ini menyebabkan terjadinya sistem komando dimana seorang karyawan diharuskan memberikan laporan kepada dua orang pimpinan yaitu pimpinan pada unit kerja divisional dan fungsional. Struktur organisasi matriks sangat cocok diterapkan pada perusahaan berskala besar hingga perusahaan-perusahaan tingkat multinasional karena kemampuannya mencapai tingkat koordinasi yang sangat diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda pada lingkungan perusahaan. Namun sayangnya, struktur organisasi matriks juga memiliki kelemahan, dimana terkadang karena adanya tuntutan ganda tersebut malah menimbulkan adanya kebingungan. 6. Struktur Organisasi Komite atau Proyek Jenis struktur organisasi terakhir yang lazim digunakan oleh perusahaan adalah struktur organisasi komite. Dalam struktur organisasi ini, setiap tugas kepemimpinan dan tugas-tugas khusus lainnya harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara kolektif oleh sekelompok pejabat yang berupa dewan atau komite. Organisasi dalam Komite biasanya terdiri dari pimpinan komite Executive Committee yang merupakan pimpinan dengan kewenangan lini, dan staff committee yang merupakan karyawan dengan kewenangan staff. Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah pelaksanaan pengambilan keputusan yang berlangsung dengan baik karena melalui musyawarah bersama antara pemegang saham dengan dewan. Sedangkan kelemahannya terletak pada penghindaran tanggung jawab jika terjadi masalah. Contoh Jabatan Pada Struktur Organisasi Source Terdapat beberapa nama jabatan yang setidaknya akan selalu terpampang dalam sebuah struktur organisasi, namun tidak terbatas pada empat jabatan berikut. Sekali lagi, semua tergantung kepada industri, jenis perusahaan, skala perusahaan, dan kebutuhan perusahaan. 1. Direksi Direksi merupakan orang yang bertanggung jawab dan memiliki wewenang dalam mengurus perseroan terbatas. Jajaran direksi merupakan bagian yang penting. Posisinya berada di paling atas dari seluruh jabatan. Umumnya satu perseroan memiliki satu orang direktur utama, tiga wakil direktur utama, serta enam direktur. Tetapi ini bisa mengikuti sesuai jenis perusahaan dan kebutuhannya. Jajaran direksi memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap perseroan. Direksi juga yang jabatan yang harus bisa mempertanggungjawabkan setiap keputusan perusahaan. Fungsi dari jajaran direksi adalah sebagai penentu arah perusahaan. Misalnya jenis bisnis apa yang akan dikembangkan dan jenis produk apa yang harus diproduksi. Direksi juga merupakan orang-orang yang mengatur jadwal kegiatan perusahaan. 2. Manajer Jabatan manajer adalah jabatan yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan macam-macam variabel dan karakteristik dari pegawainya dalam mencapai tujuan perusahaan. Tugas dari manajer adalah membuat pengarahan dan keputusan, kebijakan, supervisi, dan mengembangkan potensi karyawan agar dapat memajukan perusahaan. Manajer biasanya diposisikan di tiap divisi/departemen dan menjadi pengelola utama, misalnya manajer pemasaran, manajer HRD, manajer produksi, dan sebagainya. Manajer akan menerima laporan dari team leader dan anggota lainnya, lalu menyampaikannya pada jajaran yang lebih tinggi. 3. Divisi atau Departemen Bagian ini dipimpin oleh kepala divisi atau disebut juga kepala departemen yang memiliki tugas untuk memimpin bidang tugas dari departemennya. Ada berbagai departemen atau divisi yang ada di sebuah struktur organisasi perusahaan sesuai dengan karakteristik perusahaan. Di antaranya adalah departemen pemasaran dan penjualan, departemen HRD & GA, departemen produksi, dan lain sebagainya. 4. Administrasi dan Gudang Jabatan ini terdiri dari accounting, CMT, dan kasir. Tugasnya adalah mengatur keuangan perusahaan dan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan bahkan mengurus hal-hal yang berhubungan dengan outsourcing. 7 Saran Merancang Struktur Organisasi 1. Rancang Struktur Organisasi Sesuai Dengan Visi Dan Misi Sebelum membuat susunan organisasi perusahaan yang baku, maka pastikan dulu bahwa visi, misi, dan tujuan atau sasaran organisasi telah dibuat dengan jelas. Tak jarang beberapa pihak, terutama perusahaan startup yang terburu-buru dalam membuat struktur tanpa memperhatikan kejelasan tentang apa yang diharapkan dari organisasi perusahaan yang dibangunnya. Oleh karena itu, hindarilah membuat bagan organisasi tanpa memiliki simpulan tujuan organisasi yang jelas. Di dalam organisasi terdapat dua hal penting yaitu mutu organisasi dan birokrasi yang keduanya dibahas pada buku Organisasi Dan Birokrasi. 2. Rancang Struktur Organisasi Setelah Merumuskan Bisnis Poin penting yang juga diperhatikan untuk membuat struktur organisasi perusahaan adalah mengetahui sasaran bisnis yang ingin dicapai. Rumuskan apa saja bisnis yang ingin dijalani dan apa saja sasarannya. Hal ini akan membantu anda dalam mengenal bisnis, proses atau aktivitas apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari organisasi perusahaan Anda. Dengan demikian, akan lebih mudah mengembangkan struktur dengan kejelasan aktivitas. 3. Pertimbangkan Bakat Serta Talenta Pekerja Langkah berikutnya yang wajib dilakukan adalah melakukan analisis dan pengamatan terhadap kemungkinan tersimpannya keahlian-keahlian pada pekerja Anda. Bisa saja selama ini organisasi Anda memiliki banyak talenta tersimpan, tapi tidak ditemukan, digunakan atau dioptimalkan untuk pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, bagi pemilik perusahaan amatlah penting mengenali karakter dan kemampuan karyawan Anda, sehingga dengan menggunakan talenta yang ada dan mengoptimalkan bakatnya akan membuat bisnis berjalan lebih baik. Hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada bagaimana sebuah organisasi berjalan dan perilaku organisasi untuk mencapai tujuannya, seperti halnya yang dibahas pada buku Perilaku Organisasi dibawah ini. 4. Pertimbangkan Usia Pekerja Dalam jenjang karir, ada enam tahapan yang dilalui seseorang, mulai dari masa Trial, Establishment, Transition, Growth, Maintenance dan Withdrawal. Dalam agenda membentuk struktur organisasi perusahaan, faktor usia menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan, sehingga Anda mampu menempatkan mereka pada posisi atau jabatan-jabatan yang sudah dirancang. Usia merupakan indikator umum dari tingkat kedewasaan, kematangan, dan kecekatan melakukan kerja. 5. Posisi/Jabatan yang Tidak Sesuai dengan Kompetensi Karyawan Bukan rahasia lagi, jika di setiap perusahaan tidak akan selalu ada posisi yang terbaik buat setiap pekerja. Sering kali talenta, background pendidikan, dan kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada pekerja. Atau juga posisi yang ditempati pekerja tidak selalu sesuai dengan bakat dan talentanya. Membentuk susunan organisasi yang tepat dengan mempertimbangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki pekerja adalah sesuatu yang ideal. Namun, ketika hal ini tidak selalu terwujud dan menimbulkan masalah pada di lapangan, perlu dilakukan evaluasi terhadap struktur yang ada. 6. Berlakukan Self – Assessment Pada Pekerja Ketika operasional perusahaan sudah berjalan sekian waktu, mungkin anda perlu melakukan evaluasi ulang terkait penempatan posisi setiap pekerja. Kegiatan self assessment menilai diri sendiri mungkin perlu dilakukan untuk memastikan bahwa jabatan mereka saat ini masih relevan dengan bakat dan talenta mereka. Seperti yang disebutkan di atas, hindarilah menempatkan seseorang tanpa mempertimbangkan bakat dan talenta mereka, karena hal ini dipastikan membuat mereka menghasilkan kinerja rendah. 7. Buat Struktur Organisasi Perusahaan yang Ramping Ramping namun efisien, itulah bentuk struktur organisasi terbaik yang diimpikan oleh setiap pemilik perusahaan. Struktur organisasi perusahaan sebaiknya memang harus memperhatikan prinsip kerampingan untuk menghindari birokrasi rumit yang memperlambat operasional. Sebagai langkah awal, mungkin Anda hanya perlu membuat struktur jabatan yang cukup vital yang harus dimiliki perusahaan. Ketika perusahaan masih belum besar dan personil-personil Anda masih bisa menangani beberapa bidang pekerjaan, maka Anda bisa membuat struktur organisasi perusahaan yang ramping. Mungkin Anda tidak perlu membuat divisi Humas ketika urusan itu masih bisa ditangani oleh divisi lain. Namun, ketika perusahaan sudah berkembang besar dan urusan yang ditangani sudah semakin kompleks, tentu sah-sah saja untuk mengembangkan struktur organisasi tersebut. Contoh-contoh Struktur Organisasi 1. Struktur Organisasi Mahasiswa Source 2. Struktur Organisasi Karang Taruna Source 3. Struktur Organisasi Perusahaan / Company Source 4. Struktur Organisasi Pemerintah / Kementrian Itulah sekelumit penjelasan tentang organisasi yang bisa Anda ketahui. A Source nda bisa mendapatkan buku tentang organisasi di sini. Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas yang senantiasa menyuguhkan buku-buku terbaru untuk menemanimu selama pandemi. Baca juga artikel lain berikut ini Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Struktur Organisasi Fungsional Cocok Untuk Perusahaan Apa? Perusahaan yang baru merintis, atau perusahaan yang sedikit dalam mengalami perubahan Apa kelebihan struktur organisasi fungsional? Dapat meningkatkan efesiensi manajerial Mengapa struktur perusahaan dapat berubah? Dikarenakan perusahaan perlu merespon perubahan pada lingkungan bisnis ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan rantai perintah, hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan organisasi berfungsi sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal. Struktur organisasi menunjukkan alur perintah yang mengindikasikan jabatan pekerjaan yang harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe organisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang, tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan struktur organisasi yang sesuai dalam manajemen dapat mendorong peningkatan efektivitas kegiatan usaha. Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan kontinuitas organisasi tetap bertahan. Struktur organisasi berfungsi sebagai alat untuk membimbing ke arah efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih tujuan definisi dan pengertian struktur organisasi dari beberapa sumber buku Menurut Robbins dan Coulter 2007, struktur organisasi adalah kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan. Menurut Hasibuan 2004, struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan tipe organisasi, perdepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Menurut Siswanto 2005, struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Menurut Robbin 2003, struktur organisasi adalah rantai perintah yang digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan Sunarto 2003, struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara Struktur Organisasi Menurut Siswanto 2005, struktur organisasi memiliki empat unsur utama, yaitu sebagai berikuta. Spesialisasi aktivitas specialization of activities Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi pembagian kerja dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja departementasi. Di dalam sebuah organisasi pembagian tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih sangat besar. Pembagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen terkecil dalam organisasi merupakan dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu Standarisasi aktivitas standardization of activities Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin kelayak-dugaan predictability aktivitasnya. Menstandarisasi berarti menjadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat Koordinasi aktivitas coordination of activities Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dan fungsi-fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan centralization and decentralization of decision making Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi otoritas pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi, keputusan diambil pada tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau bahkan oleh seorang saja. Dalam struktur yang didesentralisasikan, gaya pengambilan keputusan dibagi diantara para bawahan pada hierarki manajemen menengah dan Struktur Organisasi Menurut Stoner 1996, secara formal struktur organisasi dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitua. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi Struktur organisasi jenis ini menggabungkan semua orang yang terlibat dalam suatu kegiatan atau beberapa kegiatan terkait menjadi satu bagian. Sebagai contoh sebuah organisasi dibagi berdasarkan fungsi bila mempunyai bagian-bagian produksi, pemasaran, dan penjualan yang secara atau keunggulan struktur organisasi berdasarkan fungsi adalah Cocok bagi lingkungan stabil. Menunjang pengembangan keahlian. Memberi kesempatan bagi para memerlukan koordinasi minimal. Hanya memerlukan keperluan antar pribadi yang atau kelemahan struktur organisasi berdasarkan fungsi adalahPada organisasi yang besar, tanggapan lebih lambat diterima. Menyebabkan terjadinya kemacetan karena pelaksanaan tugas yang berurutan. Tidak merangsang inovasi, perspektif yang sempit. Dapat menimbulkan konflik mengenai prioritas produk. Tidak menunjang pengembangan manajer umum. Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran kerja secara Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar Struktur organisasi berdasarkan produk adalah struktur organisasi yang mengumpulkan dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam produksi dan pemasaran dari sebuah produk atau kelompok produk yang terkait dan berhubungan dengan tipe pelanggan atau keunggulan struktur organisasi berdasarkan produk/pasar adalah Cocok untuk perubahan yang adanya fisibilitas produk yang tinggi. Memungkinkan konsentrasi penuh terhadap tugas-tugas. Kejelasan tanggung jawab. Memungkinkan pemrosesan tugas-tugas ganda secara paralel. Memudahkan pelatihan manajer atau kelemahan struktur organisasi berdasarkan produk/pasar adalah Menyebabkan terjadinya pertikaian untuk alokasi sumber daya. Tidak mendukung koordinasi aktivitas antar berbagai divisi. Mendorong pengabaian prioritas jangka panjang. Memungkinkan menurunnya pendalaman kecakapan. Menimbulkan konflik antara tugas divisi dengan prioritas Struktur Organisasi Matriks Pada struktur organisasi matriks terdapat dua jenis struktur yang berjalan secara serempak. Bagian fungsional tetap permanen memiliki wewenang atas pelaksanaan standard profesional unit mereka, sementara tim-tim proyek diciptakan sejauh dibutuhkan untuk menjalankan program-program khusus. Anggota tim diambil dari berbagai bagian fungsional dan melapor kepada manajer proyek, yang bertanggungjawab atas kerja atau keunggulan struktur organisasi matriks adalah Memberikan keluwesan kepada organisasi. Merangsang kerja sama dan disiplin. Melibatkan, memotivasi, dan menantang para keterampilan pegawai. Membebaskan pimpinan teras dan keharusannya menyusun rencana. Merangsang orang untuk mengidentifikasi diri dengan produk akhir. Memungkinkan para pakar dialihkan ke setiap bidang yang atau kelemahan struktur organisasi matriks adalah Risiko timbulnya perasaan anarki. Mendorong terjadinya persaingan menimbulkan lebih banyak diskusi dari pada adanya keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar perorangan. Penerapan-nya memerlukan biaya besar. Ada risiko beberapa tim proyek mengerjakan tugas yang moral jika pegawai harus dihukum Struktur Organisasi Menurut Hasibuan 2010, berdasarkan hubungan yang ada pada organisasi terdapat lima jenis bentuk struktur organisasi, yaitu sebagai berikuta. Bentuk organisasi lini/garis/komando Bentuk organisasi garis ini pertama kali muncul di kalangan militer dan merupakan bentuk organisasi yang paling tua. Bentuk ini diciptakan oleh Henry Fayol, di samping itu bentuk organisasi garis merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana. Disebut sebagai organisasi lini/garis/komando apabila pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal. Seluruh ketentuan, keputusan, dan kebijakan berada pada pucuk pimpinan. Wewenang pucuk pimpinan didelegasikan kepada satuan-satuan unit di bawahnya berdasarkan garis komando. Pada bentuk organisasi lini/komando dikenal adanya unsur pimpinan dan unsur pelaksana. Pimpinan yang dimaksud merupakan pucuk pimpinan tunggal di struktur organisasi. Sedangkan pelaksana merupakan orang-orang atau unit yang terlibat langsung dalam pencapaian tujuan Bentuk organisasi fungsional Organisasi fungsional merupakan suatu bentuk departementasi. Setiap orang terlibat dalam sebuah kegiatan fungsional, seperti kegiatan pemasaran atau keuangan, yang dikelompokkan ke dalam satu unit. Organisasi ini merupakan bentuk organisasi yang disusun berdasarkan fungsi yang telah dibuat sesuai dengan kepentingan organisasi. Organisasi fungsional memiliki beberapa ciri khusus antara lain wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya, sehingga seorang bawahan dapat menerima perintah dari beberapa orang pimpinan, tidak menekankan hierarki Bentuk organisasi lini dan staf Organisasi yang telah berkembang semakin luas, akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pimpinan dalam mengambil suatu keputusan decision making, sehingga pimpinan tersebut merasa perlu untuk minta bantuan kepada orang lain yang dianggap mampu dan ahli. Oleh sebab itu, dibentuk-lah suatu staf penasehat yang merupakan kumpulan orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu. Adapun tugas dari staf tersebut adalah membantu pimpinan dalam pengambilan Bentuk organisasi fungsi dan lini Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada per-kepala unit Kepala Bagian untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau Bentuk organisasi lini, staf dan fungsi Bentuk organisasi gabungan ini pada dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga bentuk struktur organisasinya dapat berupa gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiga bentuk organisasi tersebut. Sehingga bentuk struktur organisasi gabungan ini akan mempunyai kebaikan serta kelemahannya mengikuti kebaikan maupun kelemahan organisasi yang dibentuknya dalam rangka penggabungan Bentuk Organisasi Komite Commite Organization Suatu organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite panitia = committees organization mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan kolektif presidium/plural executive dan komite ini bersifat manajerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal, komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang dibagikan secara khusus. Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari Executive Committee Pimpinan Komite, yaitu para anggotanya mempunyai wewenang Committee, yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang yang Mempengaruhi Struktur Organisasi Menurut Robbins dan Coulter 2007, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan struktur organisasi, yaitu sebagai berikuta. Pembagian pekerjaan division of work Pembagian pekerjaan adalah tingkat dimana tugas dalam sebuah organisasi dibagi menjadi pekerjaan yang berbeda. Setiap orang tidak akan mampu melakukan seluruh aktivitas dalam tugas-tugas yang paling rumit, dan tidak seorang pun akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas yang tercakup dalam suatu pekerjaan yang rumit. Melaksanakan suatu tugas yang memerlukan sejumlah langkah, perlu diadakan pemilahan bagian-bagian tugas dan membagi-bagikan kepada sejumlah orang, pembagian kerja yang dispesialisasikan seperti itu memungkinkan orang mempelajari keterampilan dan menjadi pakar dalam bidang pekerjaan Departementalisasi Departementalisasi adalah kegiatan pengelompokan pekerjaan dan para spesialis akibat pembagian kerja. Oleh karena itu departementalisasi adalah cara organisasi mengkoordinasikan kegiatan yang telah dibedakan secara horizontal. Departementalisasi merupakan dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok Setiap organisasi terdiri dari beberapa departemen divisi kerja. Banyaknya bagian suatu organisasi tergantung dari kebutuhan perusahaan bersangkutan. Asas departementalisasi adalah mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang sama dan berkaitan erat ke dalam suatu unit Hierarki Hierarki adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan hubungan si pelapor kepada si penerima laporan. Pada hierarki terdapat pendelegasian dalam mengerjakan tugas. Pendelegasian dapat didefinisikan sebagai pemberian otoritas/kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu yakni para manajer mengalokasikan wewenang kepada orang-orang yang melapor kepadanya atau bawahannya. Pendelegasian wewenang oleh atasan kepada bawahan perlu agar suatu organisasi berfungsi secara rinci karena tidak ada atasan yang dapat mengawasi setiap tugas-tugas organisasi, terlebih apabila organisasi tersebut mempunyai aktivitas yang banyak dan Koordinasi Koordinasi adalah proses menyatukan aktivitas dari departemen yang terpisah untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif. Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah departemen atau bidang-bidang fungsional suatu organisasi mencapai tujuan organisasi secara efisien. Terdapat dua jenis koordinasi, yaituKoordinasi Horizontal. Koordinasi yang dilakukan antar departemen atau antar bagian yang mempunyai activity level of authority yang sama dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Koordinasi Vertikal. Merupakan tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan, kesatuan kerja yang ada dibawah wewenang dan tanggung Rentang manajemen span of control Rentang manajemen adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang pimpinan secara efisien dan efektif. Rentang kendali sangat penting dalam organisasi karena rentang kendali menentukan jumlah tingkatan dan manajer yang dimiliki organisasi. Rentang yang terlalu lebar bisa mengakibatkan perhatian manajer tercerai-berai dan para bawahannya kurang mendapat bimbingan dan pengendalian. Rentang yang terlalu sempit bisa mengakibatkan kemampuan manajer tidak tercurah sepenuhnya. Rentang manajemen yang tidak sesuai bisa menghambat produktivitas, efisiensi, dan memperbesar biaya meskipun hasil penelitian mengenai hal ini tidak konsisten. Pedoman dalam memilih rentang yang sesuai mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan situasi, bawahan, dan Kesatuan perintah unity of command Dalam setiap organisasi terdapat berbagai tingkat dan jenjang jabatan. Semua mereka berperan sebagai pimpinan sekelompok orang lain. Artinya, dalam kenyataan seseorang anggota organisasi mempunyai lebih dari seorang atasan, misalnya; dipimpin oleh seorang manajer yang menduduki jabatan pimpinan yang paling rendah dalam organisasi, seperti mandor, kepala seksi dan berbagai literatur lainnya. Pejabat pimpinan tingkat rendahan ini juga dipimpin oleh manajer yang memangku jabatan pimpinan yang lebih tinggi. Demikian seterusnya sampai pada tingkat jabatan manajerial puncak dalam operasionalisasinya, penerapan prinsip kesatuan perintah biasanya dilaksanakan berdasarkan pendekatan one step down. Artinya, seorang manajer memberikan perintah kepada orang-orang yang setingkat lebih rendah dari-padanya yang meneruskannya ke tingkat yang lebih bawah lagi apabila hal itu diperlukan. Dengan demikian dapat dicegah kesimpang siuran, bukan hanya dalam pemberian perintah, akan tetapi juga dalam hal pertanggungjawaban. Dampak positif dari penerapan prinsip ini terlihat tidak hanya dalam hal adanya kepastian perintah yang diterima oleh seseorang, akan tetapi juga berkaitan langsung dengan pembinaan perilaku para bawahan yang PustakaRobbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen. Jakarta Malayu, 2004. Manajemen. Jakarta Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Bumi Bejo. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrarif dan Operasional. Jakarta Bumi 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta 2003. Perilaku Organisasi. Yogyakarta Amus James. 1996. Manajemen. Jakarta Prenhallindo.

berikut ini bukan merupakan tugas pengurus